Keempat pelaku yang ditangkap yakni, Miarto (40) selaku otak pembantaian, asal Desa
Pajarakan Kecamatan Randuagung, Mamat (19) dan Misnari (19), keduanya asal Desa
Ranupakis, Kecamatan Klakah, dan Rian (21), warga Desa Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
"Kini, keempat pelaku telah dibawa ke Mapolresta Probolinggo untuk penyidikan intensif," kata seorang anggota polisi yang enggan disebut namanya ketika ditemui detiksurabaya.com di lokasi penyergapan di Desa Pajarakan, Kecamatan Randuagung, Rabu (23/2/2011).
Dalam peristiwa tersebut, pelaku membantai dengan sadis Sri Murni (75), Mulyani (50),
Yuli (28) dan Fredi (24).
Sayangnya, Kapolres Lumajang AKBP Tejo Wijanarko, Kapolres Probolinggo AKBP
Agus Wijayanto maupun Dir Intelkam Polda Jatim AKBP I Dewa Putu Artayasa yang saat penyergapan berada di lokasi enggan memberikan pernyataan.
"Besok saja di Polresta Probolinggo. Karena Kapolda akan melakukan rilis resmi kepada media di sana," kata AKBP Tejo Wijanarko.
Motif diduga sakit hati
Dari informasi yang dihimpun detiksurabaya.com di lokasi penyergapan, disebutkan jika aksi pembantaian terhadap satu keluarga pemilik Toko Pusaka Jaya di Jalan PB Sudirman 28, Kota Probolinggo ini, didalangi Miarto atas desakan dari Mistari (19), temannya yang pernah bekerja pada korban.
"Mistari yang pernah bekerja sebagai sales ini berniat utang uang kepada korban. Tapi tidak diberi. Kemudian, ia diduga mengajak Miarto selaku otak pembunuhannya dan dua pelaku lainnya untuk menghabisi korban karena sakit hati," beber sumber detiksurabaya.com.
Sementara, untuk memperjelas motif pembantian sadis ini, aparat gabungan saat ini masih melakukan penyidikan intensif terhadap seluruh pelaku di Mapolresta Probolinggo. (bdh/bdh)(detikSurabaya)